Mungkin anda sudah membaca atau mendengar informasi tentang bentrokan antara Polisi dengan Demonstran pendukung Prabowo di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Namun banyak pemberitaan yang beredar justru berbeda dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Mungkin ini disebabkan oleh hilangnya netralitas media dalam menyikapi perkembangan politik yang berkembang saat ini, dimana media bukan lagi bertugas sebagai penyampai fakta dan informasi yang sebenarnya kepada publik, namun justru media banyak yang beralih fungsi sebagai PEMELINTIR INFORMASI dan menyesatkan opini publik.
Sebagai saksi atas "Tragedi Patung Kuda", saya merasa perlu mengklarifikasi pemberitaan media yang sudah menyimpang dari kebenaran dengqn cara menyampaikan fakta yang terjadi saat peristiwa bentrokan tersebut. Berikut saya sampaikan fakta berikut gambar yang membuktikan kebenaran keterangan saya.
1. Massa pendukung Prabowo datang menggunakan truk Unimog. Kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut massa serta membawa sound system sekaligus sebagai mimbar orasi. Mobil terparkir dalam kondisi mesin mati sementara para satgas FKPPI, PPM, serta LMP mengawal di depan mobil. Jarak antara mobil Unimog dengan pagar kawat berduri sekitar 5 meter.
2. Petugas kepolisian membuat pagar hidup dengan tameng hitam di belakang kawat berduri.
3. Massa merusak pagar kawat berduri karena demonstran merasa bahwa dengan memasang kawat berduri, berarti petugas kepolisian menganggap demonstran sebagai musuh dan massa juga merasa bahwa pagar kawat berduri tersebut bisa melukai massa saat melakukan aksi demo. sikap demonstran tersebut memang cukup beralasan karena selama mengawal sidang2 MK sebelumnya, mereka tidak pernah anarkis.
4. Masa terlibat aksi dorong dengan aparat kepolisian.
5. Aparat kepolisian tersulut emosinya dan menghujani demonstran dengan gas air mata dan peluru karet sehingga massa demonstran berhamburan menghindari tembakan petugas.
7. Polisi mengejar para demonstran dengan menggunakan motor, kemudian polisi tersebut menendangi demonstran sedang berlari sampai massa banyak yang terjatuh. Polisi terus merangsek sambil menembaki demonstran menggunakan peluru karet.
8. Petugas kepolisian menyerbu truk Unimog sambil menembaki truk tersebut dengan menggunakan granat gas air mata seta menghujani penumpangnya dengan peluru karet.
9. Penumpang Unimog tertembak dan berusaha menghindari serangan polisi.
10. Korban serangan polisi kini berjatuhan.
Jika kita perhatikan foto no 1 dan 2, jelas berita mengenai 2 polisi terluka diseruduk oleh mobil Unimog adalah tidak benar. Karena di depan mobil Unimog berdiri massa demostran (lihat gambar no 8, posisi demonstran masih di depan mobil saat bentrokan terjadi), jika mobil Unimog menyeruduk maka akan banyak massa demonstran yang terlindas.
Penyebab polisi terluka adalah akibat kaki mereka tersangkut kawat berduri saat menyerbu demonstran kemudian polisi tersebut terjatuh dan terinjak oleh rekannya diatas kawat berduri, karena pandangan mereka dibatasi tameng hitam yang mereka gunakan untuk melindungi diri (lihat bentuk tameng polisi serta posisi kawat berduri dalam foto dibawah ini:
Demikianlah fakta yang ada pada saat insiden penyerangan polisi terhadap massa demonstran pendukung Prabowo di Jl. Merdeka Barat. Semoga kita terhindar dari penyesatan informasi sehingga kita bisa mengetahui mana pihak korban dan mana pihak pelaku kejahatan atas hak menyampaikan aspirasi.
0 komentar:
Posting Komentar