Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Do'a Untuk Mempelai

Assalamu alaikum.

Ketika menerima sepucuk surat undangan pernikahan, kebanyakan orang akan segera berfikir untuk memberikan hadiah yang tepat bagi mempelai. Ada yg ingin memberikan kado, karangan bunga, ada juga yang segera mempersiapkan amplop berisi sejumlah uang untuk "menyumbang" kepada mempelai tersebut.

Walimatul 'Ursy, adalah istilah yang artinya adalah "Pesta Pernikahan".

Perintah menggelar walimatul ursy terdapat dalam dalil:
 Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   bersabda, ”Umumkan pernikahan!”
 (Hasan: Shahih Ibnu Majah no:1537 dan Shahih Ibnu Hibban hal.313 no:1285)

“Tidaklah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelenggarakan walimah ketika menikahi istri-istrinya dengan sesuatu yang seperti beliau lakukan ketika walimah dengan Zainab. Beliau menyembelih kambing untuk acara walimahnya dengan Zainab.” (HR. Al-Bukhari no. 5168 dan Muslim no. 3489)


Adapun memenuhi undangan pesta pernikahan dijelaskan dalam dalil:
AbuHurairah radhiallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Hak muslim atas muslim lainnya ada lima: Menjawab salam,menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, & mendoakan orang yang bersin”.
(HR. Al-Bukhari no. 1240 & Muslim no. 2162)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Jika kalian diundang walimah, sambutlah undangan itu (baik undangan perkawinan atau yanglainnya). Barangsiapa yang tidak menyambut undangan itu berarti ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.” 
(HR. Bukhari 9/198, Muslim 4/152, dan Ahmad no. 6337 dan Al-Baihaqi 7/262 dari Ibnu Umar).

Namun perlu dicermati, bahwa tidak semua walimatul ursy baik nilainya, jika walimatul ursy hanya mengundang orang-orang kaya saja.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah dimana yang diundang dalam walimah tersebut hanya orang-orang kaya sementara orang-orang miskin tidak diundang.” (HR. Al-Bukhari no. 5177 dan Muslim no. 3507)

Dari rangkaian dalil diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa tujuan digelarnya walimatul ursy antara lain:
1. Mengabarkan pernikahan.
2. Bershodaqoh makanan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat pernikahan yang diberikan oleh Allah.
3. Mempererat tali silaturrahim.
4. Mendo'akan mempelai agar pernikahannya mendapat keberkahan dari Allah.

Namun realitasnya, pelaksanaan walimatul ursy dewasa ini telah jauh melenceng dari tujuan semula, walimatul ursy telah diaanggap sebagai ajang adu gengsi serta bentuk bisnis yang mengharapkan sumbangan serta uang saweran dari para tamu undangan. Tidak sedikit kita mendapat surat undangan pernikahan yang didalamnya disematkan kalimat "Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami akan berterimakasih sekali jika tanda kasih yang anda berikan tidak berupa cinderamata atau karangan bunga"

Dan para tamu juga terlena dengan kondisi pemikiran tuan rumah, sehingga yang terfokus dalam benaknya adalah niat menghadiri pernikahan tidak lain untuk menyumbang sejumlah uang kepada pihak mempelai. Terlebih lagi, para tamu menganggap sumbangan yang diberikan sebagai "hutang/piutang" yang kelak wajib dikembalikan kepadanya jika tamu tersebut kelak menggelar pesta pernikahan serupa. tak lupa tamu yang menyumbang lantas menuliskan namanya pada amplop pembungkus uang sumbangan tersebut,

Saking sibuknya mengurus uang sumbangan, si tamu tak jarang lupa pula mendo'akan memepelai.

Ironis sekali..


Mungkinkah ummat muslim saat ini sudah lebih cenderung mengutamakan gengsi dan mengabaikan pentingnya ibadah kepada Allah ?

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian dan mampu melaksanakan ibadah sesuai fungsi yang diajarkan olsh Rasulullah.

Sebagai bahan masukan, saya cantumkan juga do'a yang disampaikan oleh tamu kepada mempelai:

"BAROKALLAH LAKA WA BARAKA 'ALAIKA WA JAMA'A BAINAKUMA FIL KHAIR (semoga Allah memberi berkah kepadamu & keberkahan atas pernikahan kamu, & mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan). (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; Hadits semakna diriwayatkan dari 'Aqil bin Abu Thalib. Abu Isa berkata; Hadits Abu Hurairah merupakan hadits hasan sahih."
[HR. Tirmidzi No.1011]

 Semoga bermanfaat.

Wa billahi taufiq wal hidayah, assalamu alaikum warrohmatullahi wabarokatuh.
https://www.facebook.com/asyhaduamrin2?fref=photo

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar